Sabtu, 31 Januari 2015

Temu Lapang Tanam Padi Jajar Legowo dan Pengendalian Penyakit Blast Pada Tanaman Padi


Temu Lapang (Farm Field Day) merupakan salah satu metode penyuluhan pertanian dengan mempertemukan antara Petani, Pakar dan Penyuluh/Petugas Pertanian untuk saling berdiskusi tentang suatu inovasi teknologi.
Pada kegiatan temu lapang mengambil materi inovasi tentang sistem tanam padi jajar legowo dengan berbagai variasi, dan pengendalian penyakit blast/potong leher pada tanaman padi.
Temu lapang dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2015, yang sebelumnya telah diawali dengan kegiatan petak percontohan (demplot) tentang tanam padi jajar legowo yang dipersiapkan sejak bulan Oktober 2014. Pada demplot, di pergunakan benih padi varietas IR-64 kualitas SS; Bibit padi ditanam pada umur 16 s/d 19 hari.
Sistem jajar legowo dg variasi ( 2 : 1 ), ( 2/3 : 1 ), ( 3 : 1 ), ( 5 : 1 ) dan ( 2 blak : 1 ), serta dengan jarak tanam dalam barisan adalah 20 Cm.
Pupuk yang digunakan untuk 1 Ha, adalah :
 Umur 5 hst   : Urea 100 kg, SP-36 150 kg, Petroganik 400 kg
 Umur 18 hst : Urea 150 kg dan Aplikasi POC 1 liter.
 Umur 33 hst : Phonska 150 kg dan Petroganik 200 kg.
 Umur 60 hst : POC 1 liter.
Sedangkan pestisida yang digunakan adalah :
 Fungisida  : Seltima, pada variasi legowo ( 2 : 1 ), ( 2/3 : 1 ) umur 38, 63, 70 hst.
 Insektisida : umur 59 hst untuk pengendalian hama walang sangit.

Hasil pengamatan anakan produktif (rata-rata) pada umur 88 hst adalah sebagai berikut :
-    Variasi legowo ( 2 : 1 )    = 22,4 batang,
-    Variasi legowo ( 2/3 : 1 ) = 20,6 batang,
-    Variasi legowo ( 3 : 1 )    = 19,8 batang,
-    Variasi legowo ( 5 : 1 )    = 19,6 batang,
-    Variasi legowo (2 blak :1 = 18,0 batang.

Selain demplot tentang jajar legowo, juga dilaksanakan demplot penggunaan Fungisida Seltima untuk pengendalian penyakit blast pada daun padi dan potong leher pada tangkai malai padi yang disebabkan oleh serangan cendawan Pyricularia oryzae.
Pada pengamatan sejak awal terlihat bahwa dengan pemakaian “Seltima”, serangan cendawan Pyricularia oryzae dapat dikendalikan dengan baik bila dibandingkan dengan tanaman yang tidak menggunakan fungisida.

Demikian inovasi yang diterapkan pada demplot yang selanjutnya ditindak-lanjuti dengan kegiatan temu lapang bersama petani, Penyuluh Pertanian dan PT BASF Indonesia. Hadir dalam kegiatan temu lapang tersebut antara lain Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan BKP3 Kabupaten Kediri (Susanto, SP), Camat Pare ( Anik Wuryani, S.Sos, Msi.), Dan Ramil 0809 Pare, Kapolsek Pare, Koordinator BPP dan PPL se-Koorwil Pare serta beberapa petani dari kelompok tani se- Kecamatan Pare, Kec. Kandangan, Kec. Purwoasri, Kec. Badas, Kec. Plemahan, Kec. Papar Kabupaten Kediri ditambah dengan Kelompok Tani dari Kabupaten Jombang, Gresik dan Lamongan dengan jumlah hadir sebanyak 300 Orang.



Dalam kegiatan temu lapang, peserta yang hadir secara berkelompok sekitar 20 – 30 orang untuk diajak melihat tanaman di lahan untuk membuktikan bersama-sama tentang inovasi yang diperagakan, kemudian diajak berdiskusi didalam ruang pertemuan BPP tentang hasil pengamatan di lapangan. Setelah berdiskusi diruangan selanjutnya peserta berkumpul di tenda temu lapang untuk mendengarkan sambutan pengarahan dari Kepala BKP3 Kab Kediri, Camat Pare, Koordinator BPP Pare, Pimpinan PT BASF.




Kepala BKP3 Kab.Kediri diwakili oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan (Susanto, SP.) menyampaikan bahwa menyambut baik adanya kerjasama untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan di BPP berupa kegiatan temu lapang untuk lebih meningkatkan respons petani terhadap penerapan inovasi teknologi. Prinsipnya dalam kegiatan penyuluhan adalah mengajak petani agar tahu ada informasi inovasi, kemudian petani mau menerapkan inovasi teknologi dan petani betul-2 mampu dan bisa menerapkan inovasi teknologi dengan benar.
Selanjutnya Camat Pare ( Anik Wuryani, S.Sos, M.Si.) dalam menyampaikan bahwa menyambut baik ada kegiatan temu lapang ini, sehingga bisa lebih meriah dan informasi teknologi lebih mudah diterima petani.
Sedangkan dari Pimpinan PT. BASF memberikan suatu sambutan dan menampilkan peragaan tentang “savety use pesticide” atau Cara Aplikasi Pestisida yang Aman, yaitu dimulai dengan petani memakai pengaman antara lain kaos lengan panjang, celemek, masker, sarung tangan agar terhindar kontak langsung dengan pestisida.

Sedangkan Koordinator BPP Pare menyampaikan tentang teknis tanam padi jajar legowo dengan variasi jarak tanam dan memberikan penekanan pada pemakaian pupuk organik. Selain itu juga disampaikan pula bahwa semakin berkembangnya inovasi teknologi, kedepan BPP Pare berupaya untuk :
1). Meningkatkan peran dan fungsi BPP sebagai tempat koordinasi bagi para Penyuluh/Petugas dinas lingkup pertanian, Penyuluh Swasta, Penyuluh Swadaya, Pelaku Usaha dan berbagai fihak yang terkait dalam rangka melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada petani/kelompok tani ( pada saat ini dari Koramil Pare juga sudah menjemput bola memulai menjalin koordinasi, demikan juga dari Polsek Pare).
2). Memfasilitasi lahan demplot dan uji coba teknologi pertanian.
3). Memfasilitasi tempat berlatih akses internet dengan kegiatan Cyber Extension bagi petani dan petugas pertanian.
4). Melengkapi sarana kios sebagai etalase untuk menampilkan pangan olahan produk petani, kelompoktani maupun KWT sebagai oleh-oleh buah tangan bagi pengunjung atau warga luar kota yang sedang lewat, mengingat BPP Pare berada pada jalur strategis.
5).  Meningkatkan jumlah bahan pustaka sebagai literatur bagi petani, petugas, pelajar dan mahasiswa serta fihak lain yang membutuhkan.
6).  Dan lain-2 kegiatan ( misalnya lahan pendederan bibit durian, sirsat dan lain-lain dari program daerah ).



Sehingga dengan demikian BPP Pare bisa di optimalkan peran dan fungsinya dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian.  Semua itu dapat terwujud berkat kerjasama dan dukungan dari berbagai fihak khususnya Petugas Dinas terkait serta dukungan semua poktan/KWT/gapoktan yang ada di Kecamatan Pare.
Sebelum diakhiri dengan memanjatkan doa bersama pada pukul 14.00 WIB, dari PT BASF memberikan door price dan kenang-kenangan kepada peserta temu lapang yang beruntung. / tio





Selasa, 20 Januari 2015

KUNJUNGAN SILATUROHIM KWT KECAMATAN PUNCU DI KWT ”SINAR GEMILANG” DESA TERTEK, KECAMATAN PARE, KABUPATEN KEDIRI




Hari Selasa 20 Januari 2015 Kelompok Wanita Tani (KWT) "Sinar Gemilang" Desa Tertek Kecamatan Pare Kabupaten Kediri menerima kunjungan silaturohim sahabatnya KWT "Putri Kencana" dan KWT "Mekar Makmur" dari Kecamatan Puncu Kab Kediri.


Kegiatan ini merupakan hasil koordinasi antara BPP Kec Puncu dan BPP Kec Pare untuk meningkatkan wawasan pengurus KWT dalam melaksanakan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) agar pelaksanaan KRPL lebih kreatif dan dinamis sehingga KRPL bisa menjadi kebutuhan anggota KWT bersama warga masyarakatnya.


KWT "Sinar Gemilang" Desa Tertek Kec.Pare melaksanakan kegiatan KRPL sejak tahun 2011 merupakan program dr BKP3 Kab. Kediri. Awal pelaksanaan masih merupakan hal baru, sehingga dalam pelaksanaannya masih belum mampu untuk mengendalikan kendala yg dihadapi. Namun dalam perkembangan selanjutnya ternyata dengan adanya kebersamaan warga masyarakat, tokoh masyarakat dan Ketua RT setempat serta keuletan Pendamping PPL dan Pemerintah Desa Tertek, alhamdulillah mampu mengantisipasi kendala yg dihadapi.
Sejak setahun terakhir produk sayuran dari KWT “Sinar Gemilang” Desa Tertek sudah bisa dipasarkan di salah satu toko swalayan di Kota Pare, Kabupaten Kediri.


Pada saat ini KWT “Sinar Gemilang” Desa Tertek mendapatkan tambahan suport dari BKP3 Kab Kediri berupa bibit sayuran dan kolam terpal sebagai media pembesaran lele dumbo beserta pakan untuk 15 anggota KWT.

Berkat dukungan dari berbagai fihak yang terkait, semoga memberikan tambahan spirit yang lebih menggelora dalam perkembangan KRPL di pedesaan. Amiin.../tio-






Kamis, 15 Januari 2015

PENGAMATAN DEMPLOT SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO



Sesuai permentan nomor 26 Tahun 2012 bahwa Balai Penyuluhan Pertanian ( BPP ) berfungsi sebagai tempat pertemuan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas BPP, salah satunya adalah melaksanakan proses pembelajaran melalui percontohan dan pengembangan model usahatani bagi pelaku utama dan pelaku usaha.
Salah satu  percontohan yang dilaksanakan dilahan sawah BPP Pare saat ini adalah sistem tanam padi jajar legowo. Sistem jajar legowo yang dicoba adalah jajar legowo dg variasi sistem (2 : 1), (2/3 : 1), (4 : 1) dan (6 : 1). Dalam perkembangan pertumbuhannya menunjukkan bahwa masing-2 variasi memberikan perkembangan pertumbuhan yang berbeda.
Kegiatan ini dilaksanakan sejak persiapan lahan, pembuatan pesemaian dan pengolahan tanah. Varietas yang digunakan adalah IR-64 dan dilaksanakan pindah tanam pada umur bibit 18 hari, yaitu pada tanggal 2 Nopember 2014. Tiap tancap ditanam 2 batang.
 



Tanaman umur 1 Hst


Tnaman Umur 21 Hst
 


Umur 47 Hst


Pada hari Kamis tanggal 15 Januari 2015 tanaman sudah berumur 73 hari dilaksanakan kegiatan  pengamatan bersama antara Penyuluh Pertanian dan Petugas BASF Indonesia untuk mengetahui jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, jumlah butir permalai dan persentase serangan penyakit Pyricularia oryzae atau penyakit blas (penyakit potong leher).



Selesai pengamatan lahan demplot dilanjutkan dengan persentasi dan diskusi hasil pengamatan. Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-2 variasi sistem tanam jajar legowo dan aplikasi fungisida baru dapat memberikan pengaruh positif pada produksi. Sehingga pada periode pertumbuhan berikutnya direncanakan akan dilaksanakan temu lapang petani yang dilaksanakan di BPP Pare, Kabupaten Kediri.